PEKANBARU (25/10/2023) – Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah Pekanbaru (IKTA) menggelar seminar nasional dan diskusi publik (25/10), kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa, dosen, dan karyawan IKTA. Kegiatan diawali dengan sambutan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa IKTA, Dio Ferizan Effendy dan dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi oleh Rektor IKTA, Dr. Ns. Hj. Rifa Yanti, S.Kep, M.Biomed. Acara ini mengusung tema “tantangan masa depan kritis dalam menciptakan pemimpin yang berkarakter dan demokratis” hal tersebut sejalan dengan visi dan misi institusi untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan zaman.

Dalam pembukaan acara tersebut, Rektor IKTA memberikan sambutan yang menginspirasi kepada seluruh peserta seminar. Dr. Rifa menekankan pentingnya menghadapi tantangan masa depan dengan jiwa kritis serta pentingnya menciptakan ruang demokrasi yang berkarakter. Lebih jauh, Rektor IKTA juga berharap acara ini akan memberikan inspirasi dan sumbangan pemikiran dari elemen IKTA untuk memberikan solusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

“Kita berharap bahwa acara semacam ini dapat memberikan pencerahan serta dorongan bagi seluruh komponen IKTA untuk turut berperan secara aktif dalam menciptakan solusi demi Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.” Ucap Dr. Rifa.

Pada kegiatan Seminar Nasional kali ini BEM IKTA menghadirkan empat orang pakar nasional, yaitu Rocky Gerung, Prof. Refly Harun, Habil Marati, dan Prof. Anwar Sanusi, yang masing-masing memiliki keahlian dan pengalaman yang beragam dalam bidang keilmuan dan kepemimpinan. Mereka diberikan kesempatan menyampaikan materi yang menarik dan relevan kepada seluruh peserta.

Rocky Gerung, seorang akademisi dan kritikus sosial, memberikan sudut pandang mengenai pentingnya memiliki pemimpin yang dapat berpikir kritis dan berkarisma dalam menghadapi permasalahan bangsa. Dia menekankan pada metode pendidikan karakter pemimpin yang baik sejak usia muda.

“Kita harus menyadari betapa pentingnya menggali sudut pandang tentang keberadaan pemimpin yang mampu berpikir kritis serta berkarisma dalam menangani berbagai problem bangsa.” Ujar Rocky Gerung

Sementara itu, Prof. Refly Harun, seorang analis politik dan hukum, memaparkan lebih dalam mengenai tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan serta bagaimana pemimpin demokratis dapat menjunjung integritas dan nilai-nilai anti-korupsi dalam lingkungan kerja.

“Dalam upaya menggali lebih dalam mengenai tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan, pemimpin demokratis perlu mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menjunjung integritas serta nilai-nilai anti-korupsi dalam lingkungan kerja mereka, sehingga menciptakan tatanan pemerintahan yang efektif dan adil bagi rakyat.” Ucap Prof. Refly Harun

Dalam padangan komunikasi dan media, Habil Marati juga memberikan perspektif tentang cara efektif dalam menyampaikan pesan dan visi pemimpin kepada masyarakat. Dia juga membahas pentingnya kecakapan komunikasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan zaman.

“Pemimpin yang bijaksana harus dapat memberikan perspektif efektif dalam menyampaikan pesan dan visi mereka kepada masyarakat, seraya menyadari pentingnya kecakapan komunikasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan zaman, sehingga menjamin keberlanjutan kebijakan dan perubahan positif bagi masyarakat di masa mendatang.” Ujar Habil Marati

Sementara dari sektor akademik, Prof. Anwar Sanusi memberikan pemahaman mengenai implikasi filosofis dalam pembentukan karakter pemimpin dan bagaimana sistem pendidikan harus lebih inklusif dan merangkul keberagaman peserta didik dalam mencetak

“Memahami implikasi filosofis dalam pembentukan karakter pemimpin, sangat penting untuk mendorong sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merangkul keberagaman peserta didik, agar mampu menciptakan generasi pemimpin yang berkarakter kuat, bijaksana, dan memiliki pemikiran luas dalam menghadapi tantangan di masa depan.” Ujar Prof. Anwar Sanusi.

Seminar nasional dan diskusi publik ini diharapkan akan meninggalkan kesan dan dampak yang positif bagi seluruh peserta, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun karyawan IKTA. Diakhir Acara Rektor IKTA juga memberikan cinderamata kepada narasumber.

Laporan : Muhammad Ibnu Abdi Brata

Humas IKTA