Kebiasaan jajan sangat melekat pada anak sekolah. Makanan jajanan anak sekolah banyak dijumpai di lingkungan sekolah dan rutin dikonsumsi sebagian besar anak usia sekolah khususnya anak usia sekolah dasar karena harganya yang terjangkau dan sebagai tambahan asupan energi. Namun, peranan makanan jajanan yang strategis ini belum diimbangi dengan mutu dan nilai gizi yang diharapkan.
Banyak penelitian membuktikan bahwa sebagian besar jajanan mengandung boraks, formalin, zat pengawet, zat pewarna, zat pemanis, dan garam yang tidak beryodium. Masuknya zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam jajanan kedalam tubuh dalam jangka waktu yang lama sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, untuk menjaga generasi muda bangsa agar terhindar dari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh zat-zat kimia tersebut maka tim dosen dari Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Al-Insyirah merasa perlu untuk melakukan kegiatan penyuluhan sebagai bentuk pengabdian masyarakat terkait dengan masalah tersebut.
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 November 2016 di SD N 160 Pekanbaru dengan sasaran anak sekolah dasar kelas 5 dan para guru. Kegiatanpenyuluhan dilakukan oleh tim dosen berserta beberapa orang mahasiswa Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dosen memberikan penyuluhan tentang kandungan zat berbahaya dalam jajanan di lingkungan sekolah dan dampaknya bagi kesehatan, sedangkan mahasiswa memberikan demonstrasi tentang kebiasaan mencuci tangan sebelum makan. Di akhir kegiatan dilakukan pemberian susu dan roti kepada siswa sebagai salah satu contoh jajanan sehat. Tim dosen juga memberikan kenang-kenangan kepada pihak sekolah berupa tong sampah dan alat pencuci tangan.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Jumlah peserta penyuluhan juga sesuai dengan target yang diharapkan. Antusiasme peserta penyuluhan terlihat dari semangat ketika mendengar dan menyimak materi penyuluhan serta ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi penyuluhan. Dengan pemberian penyuluhan diharapkan dapat menimbulkan kesadaran siswa akan bahaya jajan sembarangan serta melakukan perilaku-perilaku yang sehat untuk tidak jajan sembarangan dan dapat mengedukasi teman-temannya untuk melakukan perilaku yang sama.
